Motherboard merupakan perangkat yang berfungsi
mengintegrasikan semua device/periferal server pada satu papan sistem (board) agar
saling bekerjasama, seperti Processor, RAM, HDD sampai ke sistem konektor Input/Output
(USB, LAN, PS/2 dan lain-lain). Motherboard
pasti digunakan pada semua tipe komputer atau perangkat elektronika lainnya.
Fungsinya sangat penting, karena pada dasarnya spesifikasi suatu server
bergantung dari tipe Motherboard yang digunakan. Kita tidak mungkin
menginstalasi suatu device apabila spesifikasi suatu Motherboard tidak
menyediakannya.
Contoh : apabila
Motherboard menggunakan socket-775 untuk processor, maka kita hanya dapat memasang processor Xeon 3000 series saja karena processor Xeon 5000 dan 7000 series menggunakan
tipe socket berbeda.
Socket
Processor
Socket Processor, merupakan tempat dimana Processor
dipasang. Pada server platform Intel dikenal tiga tipe socket processor seperti
pada tabel dibawah :
Tabel Socket
Processor Intel Xeon
Socket
|
Processor
|
LGA775
|
Intel
Xeon X3000 dan 3000 series
|
LGA771
|
Intel
Xeon X5000 dan 5000 series
|
PGA 604-pin
|
Intel
Xeon 7000
|
Keterangan :
- LGA singkatan dari Land Grid Array, merupakan tipe socket berbentuk kaki pin-pin kecil dalam susunan array. LGA merupakan teknologi baru socket processor yang dikenalkan pada saat era Pentium 4 generasi baru (Pentium 4 lama masih menggunakan Socket pin 478). Dengan LGA, maka processor tidak memiliki pin lagi, diganti dengan titik bola-bola kontak kecil dalam sususan array yang akan langsung terkoneksi di pin socket pada saat pemasangan.
- PGA singkatan dari Pin Grid Array, merupakan tipe socket berbentuk lubang-lubang kecil dalam susunan array. PGA digunakan untuk Processor yang masih menggunakan kaki pin sebagai kontak-nya. PGA merupakan socket tipe lama yang sudah dikenal pada Processor zaman dulu, seperti Pentium II, Pentium III, Pentium 4 (versi awal), Xeon (versi awal), dan lain-lain.
Slot PCI (Peripheral
Component Interconnect). Slot ini berfungsi untuk memasang
berbagai Card Module (Add-in Card) yang tidak disediakan oleh sistem motherboard,
seperti RAID,
SCSI,
Gigabit, SAS Controller dan sebaginya. Card tambahan ini
diperlukan server untuk meningkatkan fungsinya (baca Scale Up pada Bab 1),
karena fungsi tersebut tidak disediakan oleh Motherboard.
Pada beberapa tipe motherboard
server lainnya, fungsi-fungsi seperti diatas
telah disediakan (di-istilahkan dengan “On-Board”).
- PCI, singkatan dari Peripheral Component Interconnect. PCI merupakan teknologi slot yang paling umum digunakan pada motherboard, baik Server maupun Desktop. Secara fisik PCI berwarna putih dan umumnya terdapat lebih dari satu unit dalam sebuah sistem motherboard. PCI masih menggunakan pengolahan paralel, dan biasa digunakan untuk fungsi RAID, Gigabit Ethernet, SAS dan lain-lain. PCI memiliki varian sebagai berikut :
·
- PCI (atau disebut PCI version 3.0), memiliki width sebesar 32-bit dan bus 33 MHz, sehingga menghasilkan bandwidth sebesar 133 MB/s. PCI juga memiliki tegangan sebesar 3.3 Volt.
- PCI-X memiliki width sebesar 64-bit dan bus 100/133 MHz, sehingga menghasilkan bandwidth maksimal sebesar 1,014 MB/s. PCI-X memiliki tegangan sebesar 1.5 Volt.
- PCI-X 2.0 memiliki width sebesar 64-bit dengan bus 266 MHz, sehingga menghasilkan bandwidth sebesar 2,035 MB/s.
Beberapa Add-in card server menggunakan slot PCI-X dan PCI-X 2.0,
contohnya RAID Card Controller versi tertentu.
- PCI Express (disingkat sebagai PCI-e) merupakan generasi terbaru dari PCI. Disebut “Express” karena performa-nya lebih tinggi dari PCI biasa, dengan pengolahan serial. PCI Express merupakan slot pengganti dari PCI biasa (termasuk juga slot AGP untuk graphics card), karena memiliki performa yang lebih baik untuk mengadaptasi berbagai add-in card tipe-tipe terbaru. PCI Express umum digunakan pada berbagai Motherboard generasi baru, serta memiliki beberapa tipe :
·
- PCI Express x1 : 250MB/s
- PCI Express x2 : 500MB/s
- PCI Express x4 : 1GB/s
- PCI Express x8 : 2GB/s
- PCI Express x16 dengan bandwidth sebesar 4GB/s. Slot ini biasanya digunakan sebagai slot VGA (graphics adapter). PCI-e x16 tidak digunakan pada motherboard server, karena server umumnya menggunakan graphics controller terintegrasi.
Konektor ATA (Advanced
Technology Attachment) adalah konektor untuk mengkoneksikan Hard Disk tipe ATA
atau Optical Drive (CD/DVD ROM). Baca mengenai Hard Disk.
Konektor SATA (Serial – ATA)
adalah konektor untuk mengkoneksikan Hard Disk tipe SATA.
Power Connector adalah konektor untuk menghubungkan
modul power supply dibarebone ke motherboard. Pada motherboard server dikenal dua buah konektor power, yaitu
24-pin connector (sebagai konektor utama) dan 8-pin connector 12V (sebagai
konektor tambahan).
BIOS (Basic
Input Output System) merupakan IC
Controller yang berfungsi untuk menyimpan data-data perangkat (device) beserta
setting-nya yang digunakan pada Server. Dengan BIOS,
maka waktu booting server (inisialisasi) akan lebih cepat karena
Processor tidak perlu membaca device satu
per-satu untuk mengenali fungsi masing-masing perangkat itu.
Seperti kita ketahui
bahwa Processor merupakan perangkat utama yang
mengatur fugsi-fungsi perangkat lainnya seperti HDD,
RAM,
VGA,
dan sebagainya agar saling bekerjasama. Pada saat menyalakan Server, Processor harus mengenali semua perangkat
tersebut agar dapat mengatur mereka. Untuk menghemat waktu, maka dipasanglah
sebuah IC
BIOS
yang memuat segala informasi yang dibutuhkan oleh processor tersebut. BIOS
juga berfungsi untuk mengatur fungsi-fungsi dasar komputer seperti jam, tanggal, media
penyimpanan dan lain-lain. Dan yang terakhir BIOS
berfungsi untuk menghubungkan semua perangkat keras agar dapat dikenali oleh sistem operasi seperti Windows & Linux.
BIOS
lazimnya menggunakan IC
tipe EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read
Only Memory), yaitu tipe IC
yang dapat dihapus dan diprogram ulang melalui sistem elektrik. Data-data
didalam BIOS
tidak boleh hilang atau berubah (kecuali jika sengaja dilakukan), hingga
diperlukan sebuah baterai untuk menahannya. IC
BIOS
tidak dapat menahan data jika tidak ada power-nya, makanya kita lazim melihat
sebuah baterai didalam motherboard.
Untuk mengkonfigurasi
data didalam BIOS
diperlukan aplikasi khusus yang disebut sebagi Firmware. Firmware dapat selalu diupgrade agar perangkat
yang dikenali BIOS
dapat selalu diperbaharui. Istilah ini sering disebut sebagai “Update BIOS”.
Beberapa perangkat
lain biasanya memilki BIOS
terpisah yang akan mengatur fungsinya secara independen, seperti RAID
Modul. Baca tentang RAID.
Chip-chip pendukung merupakan controller yag memiliki
fungsi tertentu dalam motherboard, seperti Audio, LAN
(Ethernet), SCSI
dan RAID.
Jika kita melihat terdapat satu fungsi dalam motherboard (misalnya RAID),
maka sebetulnya pada arsitektur Motherboard menggunakan chip controller
tertentu. Misalnya untuk graphics adapter menggunakan chip controller merek ATI,
atau fungsi RAID
menggunakan chip controller dari LSI.
Konektor (Port) merupakan gerbang input/output yang
menghubungkan server dengan peralatan eksternal seperti Hub/Switch, Monitor, Modem,
Acces Point dan lain-lain. Sebuah server umumnya mengandung konektor sebagai
berikut (terletak dibagian belakang) :
- PS/2 merupakan konektor untuk Keyboard & Mouse.
- USB (Universal Serial Bus) merupakan konektor universal yang dapat dikoneksikan ke berbagai peralatan, seperti Modem, Access Point dan lain sebagainya. Saat ini konektor USB telah memasuki generasi kedua (USB 2.0 atau High Speed USB) dengan transfer rate mencapai 480 MB/s.
- Ethernet/LAN merupakan konektor yang mengkoneksikan server ke jaringan. Pada server biasanya terdapat dua konektor Ethernet/LAN, dimana konektor pertama berfungsi untuk hubungan ke modem/router, dan konektor kedua berfungsi untuk koneksi ke sistem jaringan lokal (PC client) melalui hub/switch.
- VGA Out merupakan konektor untuk Monitor atau LCD.
- Serial Port merupakan konektor data untuk Hub/Switch/Router atau modem tipe lama.
Chipset
Chipset merupakan “jantung” dari Motherboard. Perangkat ini menentukan spesifikasi dan
fitur dari Motherboard secara keseluruhan. Bahkan bisa dikatakan
bahwa sebuah Motherboard tergantung dengan chipsetnya. Motherboard server
umumnya memiliki dua tipe chipset yang saling bekerja sama,
yaitu MCH dan ICH.
Controller Northbridge dan Southbridge
MCH
singkatan dari Memory Controller Hub (kadang disebut sebagai
Northbridge), yaitu chip yang mengatur lalu-lintas data diantara Processor, Graphics Controller dan Memory
(RAM).
Sedangkan ICH singkatan dari Input/Output Controller Hub (kadang
disebut sebagai Southbridge) merupakan chip yang mengatur lalu-lintas
data pada peralatan HDD
dan I/O seperti LAN,
Modem,
USB,
Keyboard/Mouse,
dan lain-lain. MCH dan ICH
saling bekerjasama satu sama lain agar sistem komputer berjalan dengan sempurna.
Sebuah chipset sebetulnya memiliki spesifikasi dan generasi
tertentu. Biasanya chipset dirilis mengikuti satu teknologi
baru yang telah dirilis sebelumnya, seperti tipe processor terbaru, RAM
terbaru dan lain sebagainya.
Chipset
|
Jumlah Core
|
Processor
|
System Bus
|
Intel® 3010
|
1
|
Intel® Pentium® D
|
1066/800/533 MHz
|
Intel® 3000
|
1
|
Intel Pentium D
|
1066/800/533 MHz
|
Intel® 5000P
|
1-2
|
Dual-core Intel® Xeon® s 5000 series
|
1066/1333 MHz
|
Intel® 5000V
|
1-2
|
Dual-core Intel Xeon 5000 series
|
1066/1333 MHz
|
Intel® 5000X
|
1-2
|
Dual-core Intel Xeon 5000 series
|
1066/1333 MHz
|
Intel® E8870
|
1-4
|
Intel® Itanium® 2
|
400 MHz
|
Intel® E8870
featuring the E8870SP component
|
1-4
|
Intel Itanium 2
|
400 MHz
|
Intel® E8501
|
1-4
|
Dual-Core Intel® Xeon® 7000 sequence
|
800 MHz
|
Intel® E8500
|
1-4
|
64-bit Intel® Xeon® MP
|
667 MHz
|
Intel® E7505
|
1-2
|
Intel® Xeon® 533 MHz 512K L2 cache
|
400/533 MHz
|
Intel® E7500
|
1-2
|
Intel Xeon 512K L2 cache
|
400 MHz
|
Intel® E7501
|
1-2
|
Intel Xeon 533 MHz 512K L2 cache
|
400/533 MHz
|
Intel® E7520 and
E7320
|
1-2
|
64-bit Intel Xeon 2MB L2 cache
|
800 MHz
|
Intel Xeon 800 MHz 1MB L2 cache
|
|||
Intel® E7230
|
1
|
Intel® Pentium® 4 Hyper-Threading
|
1066/800/533 MHz
|
Intel Pentium D
|
|||
Intel® E7221
|
1
|
Intel Pentium 4 Hyper-Threading
|
800/533 MHz
|
Intel® E7210
|
1
|
Intel Pentium 4
|
800/533 MHz
|