Kehidupan
masa kecil ku dulu memang bener2 menyenangkan deh... meski bukan
bergaya seperti anak-anak orang kaya, tapi sangat menyenangkan.
Aku
dan keluarga hidup di sebuah kota kecil di Sumatera Utara, nama kotanya
Binjai, terkenal dengan buah rambutannya yang luar biasa gede nya,
airnya banyak banget. Suasana di lingkungan ku bener2 seperti pedesaan,
jadi aku ini asalnya emang anak kampung.Aku dan ke 2 adikku kompak
banget...kemana-mana selalu barengan, sampai dapat julukan 3 serangkai,
semua kami lakukan bersama. Bermain...bekerja...yaa kami dulu sejak
kecil udah bekerja. Kami biasa bantu tetangga untuk bercocok tanam,
tanam kedelai, kacang panjang dan lainnya, dengan upah sarapan dan
oleh-oleh makan setelah makan siang bareng.Semua orang pasti setuju,
gimana enaknya makan ditengah ladang atau sawah, walau cuma pake ikan
asin dan rebusan daun singkong.
Banyak kejadian lucu pada saat itu, diantaranya kejadian yang menimpa adikku yang salah makan.
Itu lucu banget.
Waktu
itu, sepulang dari bantu nukul (tanam kedelai), aku dan kedua adik2ku,
jalan menyusuri bekas ladang singkong. Seperti biasa, kalau singkongnya
habis dipanen, sisa panenannya masih ada di dalam tanah, potongan2 kecil
singkong. Itu kalo dimakan, enak banget, kayak singkong bakar, rasanya
gurih dan fresh seperti baru dari oven (Fresh from Oven...hehehe). Yang
bikin kejadian lucu tuh, menimpa adik yg no.3 (oya...aku si sulung nya).
Mungkin
dikarenakan perasaaan senang dapat singkong yang enak, dia terus
menggali tanah bekas panen, tanpa lihat-lihat dulu, langsung saja makan
apa yang didapat.
Tapi dia gak sadar, apaan tuh yang dimakan ??? Dia langsung teriak-teriak nangis dan menggaruk-garuk mulutnya
"ada apa Win ?" tanyaku
"Aduuuuh.... gatal kali ni..." jawab Win
"Memangnya Win makan apa.." adikku yg no 2 nanya
"Gak tau.... ini koq gatal kali "
Dia
langsung gosok-gosok mulutnya, kegatelan... Aku dan adikku mulai
ketawa, ternyata yang dimakannya tuh...buah keladi alias Talas liar yang
memang gatal banget klo dimakan, apalagi agak mentah.
Hahahaha..... kami gak bisa menahan ketawa....Antara kasian dan lucu, karena dia tadi tuh begitu rakusnya.
Kami langsung buru-buru pulang.
Sampe di rumah, oleh si Mbah (neneknya papa ku), disuruh minum minyak goreng, sesendok.
Baru deh... dia agak lega...
"Makanya Win...jangan congok ...." Aku terkekeh.
Congok itu = rakus.