Pekak

Jika beberapa hari yang lalu saya menulis tentang "Congok" idiom wong Medan untuk bilang "rakus", sekarang saya mau cerita tentang  "Pekak".
Namun saya tidak langsung menjelaskan apa itu "pekak", bagi orang Medan sudah pasti tahu nih artinya.
Sebelum saya mulai cerita, saya tidak bermaksud untuk menghina kekurangan yang dimiliki oleh kita yang terlahir kurang sempurna, ini hanya nostalgia saya yang mudah-mudahan bisa menghibur para pembaca sekalian. Jadi sebelum mulai cerita saya mau minta maaf dulu kalau ada teman-teman pembaca yang merasa tersinggung.
Ini adalah True Story, ketika saya masih remaja dahulu kala.
Ok....langsung saja menuju ceritanya yaaa..... (kan saya udah minta maaf...jadi boleh dong saya bercerita).
Suatu saat saya dan teman-teman lagi kumpul-kumpul dirumah salah seorang teman, namanya Hotmatogu, kami biasa berkumpul sambil dengar musik atau kaset-kaset lawakan yang pada zaman dulu biasa direkam oleh pelawak-pelawak seperti Warkop Prambors (sekarang Warkop DKI).
Lawakan mereka benar-benar lucu, kita semua sampai terpingkal-pingkal mendengar lawakan mereka. Saat kami begitu merasakan kelucuan-kelucuannya, saya memperhatikan salah seorang teman saya yang duduk pas banget didepan Speaker, dia cuma diam saja, aneh....???
Setelah selesai acara dengar lawakan, saya tanya ke teman saya "Eh...itu siapa yaa?"
"Oooo dia namanya Zaldi" sahut temanku
"Koq dia gak ketawa yaa ...padahal duduk pas didepan speaker ?" Tanyaku penasaran.
"Gimana mau ketawa....dia gak dengar apa-apa koq " teman saya itu tersenyum.
"Oalah....pantesan...jadi dia pekak?"
Teman saya ngeloyor pergi.
Setelah itu kami pun pergi keluar, termasuk si Zaldi tadi.
Begitu sampai didepan rumah, si Zaldi ini berpapasan dengan temannya.
Zaldi menyapa :
"Eh... Ucok...kau mau kemana?" tanyanya.
Si ucok menjawab :
"Aku mau ke Medan Fair, kenapa ? Kau mau ikutan?"
Zaldi sambil nyengir balas dengan jawaban enteng :
"Oooo aku kirain mau ke Medan Fair...".
Saya dan teman-teman cuma bengong......