Selasa, September 25, 2018

Proses Pembuatan Storyboard


Ketika kita akan membuat sebuah Film ataupun video yang baik, haruslah diawali dengan pembuatan Stroyboard, karena dari storyboard ini kita dapat mengetahui alur cerita film yang akan kita buat.
Apa sih Storyboard ini ? Storyboard adalah sketsa gambar yang berurutan sesuai dengan naskah cerita film yang akan dibuat, agar naskah cerita menjadi lebih hidup sehingga nantinya alur cerita dapat disajikan kepada penonton.
Storyboard merupakan rangkaian cerita yang menampilkan rincian konten film pada adegan-adegan utamanya, dimana didalamnya bisa dilihat seperti apa latar belakang (background) adegan, siapa pemain atau aktor yang ada dalam film, serta adegan-adegan apa saja yang akan ditampilkan.
Kita lanjutkan dengan langkah-langkah pembuatan :
1. Memilih media tempat menuliskan atau menggambarkan Storyboard.
Biasanya media yang digunakan adalah Whiteboard atau karton putih yang dibagi -bagi per kolom - kolom, disetiap kotak kolom berisi setiap adegan-adegan utama, ukuran kotak - kotak yang digunakan sebaiknya cukup besar sehingga dapat menampung gambaran naskah. Dapat juga menggunakan software aplikasi seperti Adobe Illustrator, Microsoft Powerpoint, Adobe InDesign, Amazon's Storyteller atau secara online melalui Aplikasi Web diantaranya di situs storyboardthat.com. Anda harus berlangganan dan Log in jika menggunakan Aplikasi Web di storyboardthat.com. Bentuk kolom-kolomnya bisa Vertikal atau Horizontal.

2. Membuat Timeline atau kronologi cerita.
Membuat storyboard mirip seperti membuat sebuah komik yang isinya berupa gambar-gambar kartun memuat alur cerita atau kronologi secara berurutan dan harus logis. Setiap adegan (yang ditampilkan pada setiap kotak-kotak kolom) juga harus dapat menggambarkan dengan jelas tentang waktu, tempat terjadinya serta suasana yang ada.

3. Jalan cerita haruslah ditentukan secara rinci.
Didalam storyboard setiap adegan harus mampu menjelaskan cerita secara keseluruhan, karena inti dari storyboard harus memberikan kejelasan visual dan membuat setiap penonton memiliki pemahaman yang sama.Sebagai contoh : jika film yang anda buat durasinya pendek, maka perhitungkanlah berapa banyak adegan yang sudah harus mampu melukiskan jalan cerita secara keseluruhan.

4. Deskripsi pada setiap kotak storyboard

Tujuannya adalah untuk menjelaskan gambaran cerita yang ada apada setiap adegan pada film yang akan dibuat.
Dapat berupa latar belakang suasana, waktu dan tempat atau lokasi yang sesuai dengan ceritanya serta pelengkap lainnya yang nantinya ada pada pengambilan gambar.

5. Buat rancangan atau desain sketsa gambar dari adegan film.

Setiap adegan dibuatkan gambar-gambarnya pada storyboard anda, bisa berupa sketsa atau coret-coretan yang tidak harus sempurna. Tampilkan juga sudut pengambilan gambar oleh kamera, pencahayaan, serta komposisi termasuk juga properti, aktor dan efek-efek khusus apa yang harus digunakan pada adegan tersebut.

6. Tambahkan informasi penting pada kotak storyboard.

Dapat berupa percakapan atau dialog pada adegan dan juga durasi pengambilan gambarnya. Sebaiknya setiap kotak diberi nomor adegan.

7. Finishing.

Pada bagian akhir ini dapat diisikan berupa pengembangan dari storyboard, pewarnaan dan lainnya.