Sabtu, Oktober 31, 2009

Bahagia Hanya Bisa didapatkan dari Diri Sendiri

John C Maxwell suatu ketika pernah didapuk menjadi seorang pembicara di
sebuah seminar bersama istrinya.
Ia dan istrinya, Margaret, diminta menjadi pembicara pada beberapa sesi
secara terpisah. Ketika Maxwell sedang menjadi pembicara, istrinya
selalu duduk di barisan terdepan dan mendengarkan seminar suaminya..
Sebaliknya, ketika Margaret sedang menjadi pembicara di salah satu sesi,
suaminya selalu menemaninya dari bangku paling depan.

Ceritanya, suatu ketika sang istri, Margaret, sedang menjadi pembicara
di salah satu sesi seminar tentang kebahagiaan. Seperti biasa, Maxwell
duduk di bangku paling depan dan mendengarkan. Dan di akhir sesi, semua
pengunjung bertepuk tangan. Yang namanya seminar selalu ada interaksi
dua arah dari peserta seminar juga kan ? (Kalau satu arah mah namanya
khotbah.)

Di sesi tanya jawab itu, setelah beberapa pertanyaan, seorang ibu
mengacungkan tangannya untuk bertanya. Ketika diberikan kesempatan,
pertanyaan ibu itu seperti ini, "Miss Margaret, apakah suami Anda
membuat Anda bahagia?"

Seluruh ruangan langsung terdiam. Satu pertanyaan yang bagus. Dan semua
peserta penasaran menunggu jawaban Margaret. Margaret tampak berpikir
beberapa saat dan kemudian menjawab, "Tidak."

Seluruh ruangan langsung terkejut. "Tidak," katanya sekali lagi, "John
Maxwell tidak bisa membuatku bahagia." Seisi ruangan langsung menoleh ke
arah Maxwell. (Kebayang ga malunya Maxwell saat itu.) Dan Maxwell juga
menoleh-noleh mencari pintu keluar. Rasanya ingin cepat-cepat keluar.
Malu ui!

Kemudian, lanjut Margaret, "John Maxwell adalah seorang suami yang
sangat baik. Ia tidak pernah berjudi, mabuk-mabukan, main serong. Ia
setia, selalu memenuhi kebutuhan saya, baik jasmani maupun rohani. Tapi,
tetap dia tidak bisa membuatku bahagia.."

Tiba-tiba ada suara bertanya, "Mengapa?"

"Karena," jawabnya, "tidak ada seorang pun di dunia ini yang bertanggung
jawab atas kebahagiaanku selain diriku sendiri."

Dengan kata lain, maksud dari Margaret adalah, tidak ada orang lain yang
bisa membuatmu bahagia. Baik itu pasangan hidupmu, sahabatmu, uangmu,
hobimu. Semua itu tidak bisa membuatmu bahagia. Karena yang bisa membuat
dirimu bahagia adalah dirimu sendiri.

Kamu bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Kalau kamu sering merasa
berkecukupan, tidak pernah punya perasaan minder, selalu percaya diri,
kamu tidak akan merasa sedih. Sesungguhnya pola pikir kita yang
menentukan apakah kita bahagia atau tidak, bukan faktor luar.

Bahagia atau tidaknya hidupmu bukan ditentukan oleh seberapa kaya
dirimu, seberapa cantik istrimu, atau sesukses apa hidupmu. Ini masalah
pilihan: apakah kamu memilih untuk bahagia atau tidak .

Rabu, Oktober 07, 2009

Bencana Gempa

Meski terlambat untuk menyampaikannya, saya ikut berduka cita atas bencana gempa yang terjadi di Sumatera Barat dan Jambi, juga yang terdahulu di Tasikmalaya. Kita semua turut sedih dengan apa yang terjadi kepada saudara-saudara kita di sana. Semua bencana itu mungkin merupakan peringatan dari Allah SWT atau juga ujian/cobaan buat kita semua, mengerikan sekali peringatan itu. Kita harus segera menyadarinya, untuk segera bertaubat kepada NYA.
Bencana seperti itu tidak bisa kita hindari, kita hanya bisa pasrah kepada NYA.
Menelaah dari saat atau waktu dari kejadian gempa itu, mungkin ada juga yaa kaitannya dengan isi Kitab Suci Al Qur'anul Karim (ini saya dapatkan dari seorang teman), coba kita perhatikan dengan seksama semua kejadian gempa itu berawal pada waktu2 tertentu :
Gempa di Tasik jam 15:04
Gempa di Padang jam 17:16
Gempa susulan jam 17:58
Gempa di Jambi jam 08:52
Sekarang coba lihat Al Qur'an, jam-jam tersebut menunjukkan surat dan ayat pada Al Qur'an. Wallahu alam bissawab.......

15:04 ==> Surat ke 15 : Al Hij'r ayat ke 4 isi terjemahan nya :




4. Dan kami tiada membinasakan sesuatu negeripun, melainkan ada baginya ketentuan masa yang Telah ditetapkan.


17:16 ==> Surat ke 17 : Al Israa' ayat ke 16 isi terjemahaannya :





16. Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan kami), Kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.


17:58 ==> Surat ke 17 : Al Israa' ayat ke 58 isi terjemahannya :






58. Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. yang demikian itu Telah tertulis di dalam Kitab (Lauh mahfuzh).


08:52 ==> Surat ke 8 : Al Anfal ayat ke 52 isi terjemahannya :






52. (keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. mereka mengingkari ayat-ayat Allah, Maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi amat keras siksaan-Nya.


Apakah semua itu benar ada kaitannya ????? Sekali lagi hanya Allah SWT Yang Maha Mengetahui.


Kamis, Oktober 01, 2009

Libur Lebaran

Lebaran kali ini (1430 H/2009 M), saya bener2 mendapat pengalaman pertama mudik bareng2, macet2an, wah.... pokoknya bener2 pengalaman baru buat saya. Saya sengaja berangkat 1 hari sebelum lebaran yaitu hari Sabtu (19 Sept. 2009), kirain dah g macet, krn tgl 1 hr lg lebaran, g tau nya.... Huh... awalnya dr jkt jam 5 pagi, saya ngebut di tol cikampek, smp pintu keluar, cuma 1 jam, jadi jam 6 dah keluar tol, sepi dijalan, sampe simpang Jomin yg terkenal macet, ternyata setelah 2 km lwt belokan simpang jomin, macet nya ampun2 deh. Jarak 2 km, ditempuh dlm waktu 4 jam. Huh... gila2 an kan, semacet2 nya Jakarta, ga ada lawan lah dibanding dgn di Jomin. Keluar dari Jomin, agak lega krn mobil bisa melaju kencang, tp g lama tuh, episode macet berikut nya deh, smp2 saya g sabar, jd ikut2an lewat bahu jalan, yg jln nya g ada nyaman2 nya, bener2 kayak jalanan offroad, syukur nya g ada masalah dgn kendaraan kami. Smp di pamanukan, saya dah capek bgt, driver mesti ganti nih, akhirnya My Son Uya yg jd driver, dijalanan ramai, sampe di semarang jam 10 malam, 17 jam perjalanan yg normalnya 9-10 jam.
Bener2 capek.... bener2 gila2an....tapi nikmat rasanya....... Kami yang naik mobil pribadi aja kyk gitu capek nya, apalagi yg naik motor yaa.... wah.... ga kebayang deh....
Di sepanjang jalan, melihat para pemudik yg naik motor, waaah... bner2 salut deh buat mereka. TOP Banget tuh para bikers, menempuh ratusan km pakai motor, berboncengan lebih dari 2 org, bawa barang sampe tuh motor disambung pake kayu buat meletakkan tas dan baranglain, kebayang kan gmn pegal nya tuh badan.
Saya bersyukur masih di kasih Tuhan bisa mudik naik mobil.
Ada 1 cerita yg bikin miris, ketika saya ke Solo, trus mampir makan nasi liwet khas Solo di lesehan, ibu penjual bercerita kepada kami, kl kemarin ada pemudik yg naik motor rombongan mengalami kejadian tragis. Balita yg dibonceng di salah satu motor ternyata udah meninggal tanpa disadari oleh ibu nya. Kemungkinan si balita terlalu kedinginan saat di jalan, krn meski pakai jaket, tp tangan kaki dan wajahnya ga tertutup. sang ibu bilang baru kira2 bbrp jam sblm nya masih nangis.
Tragis banget yaa.. anak pertama pgn dibanggain ke eyang nya di kampung, ternyata dah jadi mayat. Naudzubillahi min dzaliq.......