Rabu, Mei 20, 2009

Perbuatan Biadab Atas Nama Tugas

Adakah perbuatan yg lebih biadab dibanding dengan membunuh dengan alasan krn menjalankan tugas??? Apalagi yg dibunuh adalah seorang balita. Mengerikan yaa apa yg terjadi di kota Surabaya baru2 ini, seperti yg banyak diberitakan, kebiadaban itu terjadi ketika diadakannya penggusuran yang dilaksanakan oleh Satpol PP terhadap pedagang di kota Surabaya. Salah seorang petugas Satpol PP, yang sedang berusaha menggusur sebuah gerobak bakso yang saat itu dipertahankan oleh pemiliknya seorang ibu yang sedang menggendong anak balitanya. Karena didasari oleh rasa sombong, arogan sok... si petugas malah menendang si ibu, jatuhlah anak balitanya bersamaan dengan terbaliknya gerobak bakso, akibatnya...yg berikutnya terjadi adalah... kuah bakso yg tumpah dari wadahnya langsung mengguyur balita...wuih... tidak terbayang deh..betapa sakitnya tuh badan yang terguyur air panas yg mungkin saat itu dalam kondisi mendidih. Meski balita itu langsung dibawa ke rumah sakit, namun Tuhan berkehendak lain, dia meninggal setelah dirawat.
Si pelaku saat ini sudah ditahan polisi dan masihdimintai keterangannya.
Saya tertarik menulis tentang ini, karena saya paling tidak suka dengan perbuatan2 biadab karena kesombongan. Terus terang saya paling tidak suka dengan petugas Satpol PP yang selalu arogan dalam menjalankan tugasnya, secara menyeluruh saya mengerti banget dg tugas2 mereka, tapi... apakah tidak bisa dengan cara2 yg persuasif??? Mereka dengan sombong dan angkuh kl org jkt bilang "BELAGU", biasanya langsung menyita semua dagangan termasuk peralatan pendukung spt gerobak.
Saya setuju dengan penertiban, tapi kalau dijalankan dengan benar, nah.. yang terjadi adalah : Penertiban yg cuma sesaat, besok2 nya Satpol PP nya disogok, lalu semua barang dagangannya dikembalikan setelah membayar sejumlah uang, trus... pedagang nya berdagang lagi. Besok2 ditertibkan lagi...lalu disogok lagi... dagang lagi.. gitu deh seterusnya. Lihat saja di Pasar Minggu, pedagang kakilima nya g pernah berhenti berjualan sampe memacetkan jalan, petugas nya diem aja, tp begitu stok duit dah habis, mulai deh nyari duit lagi dengan menertibkan pedagang, brengsek banget kan ???
Sampai terjadi tragedi mengerikan itu... sudah jatuh korban, anak kecil, balita.. ga terbayang gmn perasaan ibunya. Meski mrk mendapatkan santunan yg cukup besar nilai Rupiahnya (Pemda Surabaya memberi 35 jt), tapi itu semua ga bisa mengembalikan nyawa sang anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon beri komentar yaa...