Senin, September 22, 2008

Antara Gugun dan Nursaidah

Kita semua turut prihatin atas penyakit yg diderita oleh Moehammad Gunawan alias Gugun yg menderita penyakit Kanker Otak. Gugun sekarang telah dirawat di RS di Singapura. Namun ...kita juga ikut prihatin atas penderitaan yg dialami uleh Nursaidah seorang wanita Samarinda yg keseharian nya menjadi guru mengaji, Nursaidah...mengalami penyakit yg sangat aneh sehingga beliau dijuluki manusia kawat. Sampai saat ini belum ada yg mengetahui penyakit apa sebenarnya yg diderita oleh Nursaidah.

Antara Gugun dan Nursaidah memiliki perbedaan yg sangat mendasar. Gugun adalah seorang selebritis yg memiliki popularitas tinggi, siapa yg tak kenal dia ??? Sedangkan Nursaidah...bukan siapa2, siapa sih yg kenal dia?. Nursaidah beserta keluarganya, bingun dan pusing untuk mendapatkan biaya pengobatan dr penyakit yg dideritanya, sehingga kawat2 yg muncul dr tubuhnya terus menerus keluar itu sangat aneh, dan dia mengalami rasa sakit yg sangat ketika kawat2 itu keluar. Berbeda dengan Gugun, yg bisa mendapatkan pengobatan kelas super VIP dan keluarganya tidak akan bingung dan pusing lagi memikirkan biaya pengobatan karen sudah mendapatkan dukungan dan bantuan dana dari rekan2 sesama artis bahkan para pejabat (kalau ga salah dengar Pak Sutiyoso pun menyumbang sampe sebesar 30 jt perak). Dari hasil pengumpulan dana itu, berhasil dikumpulkan uang Cash sebesar 1 Milyar lebih, sungguh angka yg fantastis, begitu dermawannya para artis dan pejabat tsb. Kita patut bangga atas kedermawanan itu, namun seandainya.....seandainya nih...jika mrk dan kita juga dermawan utk membantu org2 spt Nursaidah dan yg terakhir berakhir dengan kematian ; Fahmi seorang bayi yg meninggal krn penyakit yg diderita lalu krn orang tua nya miskin dan yg paling parah krn ketatnya birokrasi di RS.Surat miskin yg ditunjukkan oleh orang tuanya ditolak mentah2 oleh pihak RS, dan mengusir mereka.

Sungguh .... sudah terlalu buruk kondisi bangsa kita ini, kemiskinan yg semakin meningkat, namun tidak diakui oleh para pemimpin bangsa ini yg selalu berkata dengan bangga bahwa persentase kemisikinan sudah sangat menurun. Pemerintah bilang 37% tapi LIPI bilang 45%, dan yg lebih parah lagi angka2 itu pun dipolitisir. Semua serba dipolitisir, semua berusaha untuk menang dalam Pemilu dan rame2 pengen jadi Presiden. Apa itu semua dikarenakan cita2 yg terlalu tinggi ? Karena katanya kalo bercita2 haruslah tinggi, seperti misalnya cita2 menjadi presiden jd kalo pun ga tercapai palingtidak jadi wakil presiden. Wallahualam.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon beri komentar yaa...